Dewan Dorong Pemkot Perkuat Pelatihan dan Sentralisasi UMKM Kuliner di Balikpapan

Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Anggota Komisi II DPRD Kota Balikpapan, Swardi Tandiring, menilai sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), khususnya di bidang kuliner, masih memiliki potensi besar untuk dikembangkan.

Dia mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan agar terus memperkuat program pelatihan dan promosi bagi pelaku UMKM, terutama yang bergerak di kawasan pesisir seperti Lamaru dan Tritip.

Menurut Swardi, pelatihan yang diberikan kepada pelaku UMKM selama ini sudah cukup baik, terutama dalam hal promosi dan peningkatan kualitas produk. Namun, ia menilai perlu ada upaya lebih lanjut agar hasilnya bisa dirasakan secara luas oleh masyarakat.

“Menurut saya cukup bagus, terutama soal pelatihan. Sudah diajarkan bagaimana cara mempromosikan produk. Tapi memang tantangannya di lokasi, seperti di Lamaru dan Tritip, karena tidak banyak orang di sana,” ujarnya kepada wartawan, Senin (20/10/2025)

Swardi menambahkan, masyarakat perlu lebih aktif memanfaatkan peluang usaha, khususnya di sektor kuliner yang dinilainya tetap menjanjikan di tengah ketatnya persaingan ekonomi global.

“Kita sering berdiskusi dengan teman-teman soal jenis usaha yang prospeknya bagus ke depan. Menurut saya, bisnis kuliner masih yang paling menjanjikan karena mudah dijalankan dan tidak memerlukan modal besar,” katanya.

Dirinya menilai keberadaan Sentra Industri Tritip sebagai bentuk nyata dukungan pemerintah terhadap pengembangan UMKM. Namun, ia menilai masih diperlukan evaluasi dan inovasi agar UMKM bisa naik kelas dan lebih mandiri.

“Kalau dilihat dari data, jumlah UMKM di Balikpapan sudah meningkat dari sekitar 3.000 di tahun 2004 menjadi lebih dari 3.300 sekarang. Tapi peningkatan ini harus diiringi dengan pelatihan berkelanjutan agar pelaku UMKM tidak stagnan,” jelasnya.

Swardi juga mendorong agar pemerintah menyiapkan sentra khusus kuliner lokal, seperti area yang memperjualbelikan produk khas Balikpapan. Dengan demikian, wisatawan maupun warga lokal bisa lebih mudah mengenal dan membeli produk unggulan daerah.

“Kalau perlu disiapkan tempat khusus, misalnya area yang menjual kue atau produk khas Balikpapan. Jadi orang yang datang ke sini tahu, ‘oh di sana tempatnya produk Balikpapan’. Ini bisa jadi daya tarik wisata juga,” pungkasnya. (yud/ADV/DPRD Balikpapan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *