lintasbalikpapan.com, SAMARINDA – Polresta Samarinda menyatakan akan menindaklanjuti kasus BBM Bermasalah yang belum lama ini dikeluhkan masyarakat. Hal ini merupakan tindaklanjuti dari hasil uji lab yang dilakukan Pemkot Samarinda yakni BBM jenis Pertamax yang beredar di Samarinda diduga terkontaminasi zat lain.
Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar membenarkan pihaknya telah mendengar hasil konferensi pers dari Pemkot Samarinda terkait BBM Bermasalah itu. Pihaknya tentu akan melakukan tindaklanjuti setelah hasil uji lab disampaikan kepada Kepolisian oleh Pemerintah Kota Samarinda.
“Menindaklanjuti BBM yang waktu beberapa Minggu lalu sempat ada motor dan mobil yang rusak. Hasilnya barusan keluar, Pak Wali Kota sudah menyampaikan kalau hasilnya sudah ada dan rencananya akan diserahkan ke kita melalui Asisten II,” katanya pada Kamis (8/5/2025).
Hendri mengatakan, setelah hasil uji lab tersebut dilaporkan ke kepolisian, pihaknya akan melakukan investigasi dengan menurunkan Unit Pidana Khusus (Pidsus) Polresta Samarinda.
“Nanti akan kita tindaklanjuti. Nanti dari Unit Pidsus Satreskrim Polresta Samarinda akan menindaklanjutinya. Apa temuannya disana. Kalau tidak salah itu ada terkontaminasi zat-zat yang sebenarnya tidak boleh ada. Tapi saya belum lihat langsung hasilnya seperti apa, nanti kami sampaikan,” tegas Hendri.
Diketahui sebelumnya, Wali Kota Samarinda, Andi Harun membeberkan hasil uji laboratorium yang dilakukan Pemkot Samarinda terhadap tiga sampel BBM Pertamax dari kendaraan milik warga yang diduga terdampak. Hasilnya yakni ketiga sampel tersebut menunjukkan angka RON yang jauh dibawah standar minimal Pertamax, yakni masing-masing 86,7, 89,6 dan 91,6. Padahal standar RON untuk Pertamax seharusnya minimal 92.
Namun saat lintasbalikpapan.com mengkonfirmasi pihak Pertamina Patra Niaga sejak Selasa (6/5/2025), hingga saat ini pihak Pertamina belum memberikan jawaban sedikitpun. (*/Yad)