Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Anggota Komisi IV DPRD Kota Balikpapan, Doris Eko Rian Desyanto, menyampaikan kritik terhadap progres pembangunan Rumah Sakit Balikpapan Barat yang dinilai jauh dari harapan. Proyek yang dikerjakan oleh PT. Ardi Tekindo Perkasa ini disebut baru mencapai 12 persen, meskipun kontraktor telah menerima uang muka sebesar 20 persen dari total anggaran Rp126 miliar.
“Kalau melihat progres ini, kontraktor terkesan tidak profesional. Cara kerja mereka juga sangat buruk, seperti menempatkan alat berat dan material pembangunan secara sembarangan. Akibatnya, pekerja tidak bisa maksimal bekerja. Bahkan, jumlah pekerja yang ada hanya 16 orang,” ujar Doris saat meninjau lokasi pembangunan di Jalan Letjen Suprapto, Gang Perikanan RT 16, Kelurahan Baru Ulu, Selasa (14/1/2025).
Ia juga menilai bahwa penanganan proyek ini bisa saja dilakukan oleh kontraktor lokal. “Kalau begini cara kerjanya, mending kontraktor lokal saja. Banyak kontraktor lokal yang mampu mengerjakan proyek sebesar ini dengan lebih baik,” tambahnya.
Doris menekankan bahwa pembangunan rumah sakit tersebut merupakan salah satu visi-misi Wali Kota Balikpapan untuk menyediakan fasilitas kesehatan di setiap kecamatan. Hal ini bertujuan agar masyarakat tidak perlu menempuh jarak jauh untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
“Kasihan masyarakat yang sudah menantikan rumah sakit ini. Kalau seperti ini terus, kami mendesak agar evaluasi segera dilakukan. Pembangunan ini harus sesuai target karena ini untuk kepentingan warga. Jangan seperti membangun rumah kampung, tidak ada keteraturan dalam penempatan materialnya,” tegas Doris.
Ia juga mengungkapkan kekecewaan terkait hasil rapat dengar pendapat (RDP) sebelumnya. Menurutnya, komitmen yang disampaikan saat RDP tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.
“Kemarin saat RDP, mereka bicara sesuai rencana di atas kertas. Tapi kenyataannya jauh berbeda. Kalau begini terus, rumah sakit ini tidak akan selesai tepat waktu,” terang Doris.
Pembangunan Rumah Sakit Balikpapan Barat menjadi salah satu proyek strategis untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat. Namun, dengan progres yang lambat dan sejumlah kendala di lapangan, pemerintah dan DPRD Balikpapan diharapkan segera mengambil langkah tegas agar proyek ini dapat segera rampung sesuai target. (Djo)