Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Keterlambatan sejumlah proyek infrastruktur di Kota Balikpapan hingga akhir 2024 memunculkan sorotan tajam terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembangunan pemerintah kota.
Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan, Budiono, menilai perlunya langkah korektif untuk memastikan proyek strategis dan non-strategis dapat selesai tepat waktu.
Proyek besar seperti pembangunan gedung sekolah, rumah sakit, hingga pasar menjadi perhatian utama. Tak hanya itu, proyek-proyek kecil seperti perbaikan drainase yang seharusnya lebih mudah diselesaikan juga mengalami penundaan.
“Ini menunjukkan ada persoalan mendasar dalam pelaksanaan pembangunan. Anggaran tersedia, tetapi realisasinya jauh dari harapan,” ujar Budiono.
Menurutnya, keterlambatan ini tidak hanya merugikan jadwal pembangunan tetapi juga masyarakat yang bergantung pada infrastruktur tersebut.
“Ketidakoptimalan ini berdampak langsung pada pelayanan publik,” tambahnya.
Budiono juga menyoroti lemahnya perencanaan sebagai akar masalah. Ia menegaskan bahwa keberadaan anggaran saja tidak cukup tanpa perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang optimal.
“Perencanaan yang buruk berdampak pada ketidaksesuaian target dan pelaksanaan di lapangan,” jelasnya.
Sebagai bentuk tanggung jawab, DPRD Kota Balikpapan berjanji akan meningkatkan pengawasan dan mendorong pemerintah untuk segera menyelesaikan proyek-proyek yang tertunda.
“Kami akan memastikan pemerintah bekerja lebih serius agar proyek-proyek ini tidak hanya selesai tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” tegas Budiono.
DPRD berharap kejadian serupa tidak terulang dengan adanya perbaikan sistem pengelolaan proyek. Pengawasan lebih ketat dan evaluasi mendalam terhadap pelaksanaan pembangunan menjadi kunci.
“Pembangunan harus menjadi prioritas, karena rakyat yang paling dirugikan jika ada keterlambatan,” tutup Budiono. (Djo)