Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Seorang ibu berinisial YU dan balitanya yang masih berusia 15 bulan disiram air panas oleh pelajar SMP berinisial QU belum lama ini di kawasan Bukit Damai Sentosa (BDS), Balikpapan Selatan. Hal ini bermula dari keretakan rumah tangga yang dialami YU. Akibat dari penyiraman air panas tersebut, ibu dan balitanya mengalami luka bakar.
Kejadian ini bermula saat YU hendak mencari mantan suaminya berinisial ZA lantaran telah ditinggal pergi oleh suaminya itu. YU pun mendatangi rumah salah satu anggota keluarga suaminya di kawasan BDS tersebut. Saat itu korban menanyakan keberadaan suaminya lantaran mendapat kabar telah pulang dari lokasi tempat ia bekerja yakni di salah satu perusahaan tambang migas di Muara Badak, Kukar.
Namun kedatangan korban tidak disambut baik oleh anggota keluarga suaminya tersebut. Bahkan korban mendapat perlakuan tidak menyenangkan oleh anggota keluarga suaminya itu. Terparah, anak dari ipar sang suami berinisial QU yang masih duduk berstatus pelajar SMP menyiramkan air panas kepada korban yang saat itu menggendong anaknya.
“Saya dicaci maki oleh anggota keluarga lainnya, padahal saya datang hanya untuk mencari bapaknya anak-anak untuk minta tanggungjawab, namanya anak itu kan butuh nafkah dan kasih sayang. Tapi apa yang saya terima? Justru saya disiram air panas dan kena anak saya,” kata YU kepada awak media pada Rabu (24/1/2024).
Akibatnya, wajah korban dan balitanya mengalami luka bakar, bahkan sempat mengalami pendarahan di bagian kening balitanya. Korban dan balitanya pun sempat dilarikan ke rumah sakit, namun sang suami tak juga kunjung menengok atau memberi nafkah anaknya.
Sakit hati dengan perlakuan yang ia terima terhadap anggota keluarga mantan suaminya itu, YU pun melaporkan kasus ini ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Balikpapan pada November 2023 lalu. Namun tak lama melakukan laporan, YU pun mendapat kabar ia dicerai suaminya melalui Pengadilan Agama.
“Saya nikah sudah 13 tahun sama dia, menjalani rumah tangga dan mendapat 3 orang anak, tapi kemudian saya dapat perlakuan seperti ini. Saya ikhlas, tapi tolong jangan lupakan tanggungjawabnya kepada tiga anaknya itu,” ungkap YU.
Dikonfirmasi kepada Kanit PPA Polresta Balikpapan, Ipda Iskandar Ilham mengaku kasus tersebut tengah ditangani oleh pihaknya dengan laporan polisi LP/B377/XI/2023/SPKT.SATRESKRIM/POLRESTA BALIKPAPAN.
Dalam prosesnya, karena pelaku juga merupakan anak dibawah umur dan masih duduk di bangku SMP pihaknya tengah berupaya untuk di lakukan upaya diversi atau pengalihan penyelesaikan perkara anak dari proses peradilan pidana ke proses di luar peradilan pidana.
“Kami bubat upaya diversi karena kedua belah pihak juga sudah saling memaafkan dan dari pihak terlapor juga sudah memberikan biaya pengobatan kepada anak korban. Selanjutnya untuk diversi tinggal kita jadwalkan saja,” pungkasnya.