Masalah Air Bersih, Rahmad : Kelanjutan Pengelolaan Air Laut Jadi Air Tawar Sedang Dikaji

lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Sampai saat ini, masalah air bersih masih dikeluhkan warga Balikpapan. Bahkan warga pertanyakan hal ini kepada Wali kota Balikpapan Rahmad Mas’ud.

“Warga sering bertanya-tanya, pak ini hujan sudah beberapa minggu, tapi kok airnya bentar mengalir, nggak lagi, besok mati, sebulan nggak nyala lagi,” ucap walikota Balikpapan saat menyampaikan keluhan warga, saat menghadiri Pasar Murah di Kecamatan Balikpapan Selatan, Senin (11/12/2023).

Dirinya mengatakan, bahwa ketergantungan kota Balikpapan bukan hanya pada zamannya saja, tetapi sudah ada dari dulu. Bahkan saat masuk musim kemarau sampai beberapa bulan, level air di Waduk Manggar akan menurun dari standarnya.

“Saya sudah survei ke Waduk Manggar, posisi stabil ketinggiannya 10 meter. Alhamdulillah sekarang masih dibawah 7 meter, namun itu dilarang diambil,” ujarnya.

Diterangkan, hal inilah yang menyebabkan kenapa sering ada penggiliran air dibeberapa daerah, ada yang mati dan hidup.

Lanjutnya, meski Balikpapan sudah mulai diguyur hujan deras, tetapi itu belum mengangkat dan mengisi level air baik yang ada di Waduk Teritib ataupun Manggar.

“Jadi pesan dan imbauan saya, gunakanlah air semaksimal dan seperlunya saja,” imbauannya.

Menurutnya, situasi dan kondisi seperti ini juga belum dipahami masyarakat Balikpapan. Disisi lain beberapa warga mendesak untuk pemasangan PDAM baru.

“Pasang PDAM gampang, cuma masalahnya nanti enggak mengalir mengamuk lagi,” terangnya.

Ditanya tindakan pemerintah, disebutkan bawah pihaknya sudah komunikasikan beberapa alternatif, termasuk kelanjutan membangun pengelolaan air laut menjadi air tawar, saat ini sedang dikaji. Meski sempat tertunda karena biaya operasional.

Ia menegaskan, jika pemerintah tidak boleh menghitung keuntungan, kalaupun rugi sedikit dan ada subsidinya tetap harus disupport.

“Ini akan kami bahas di coffe morning, termasuk memanfaatkan air dari sungai manggar agar bisa disuling ke Waduk Manggar, namun ini memerlukan teknologi,” paparnya. (msa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *