Lintasbalikpapan.com – Pertandingan antara Persipal BU dan Persiba Balikpapan pada pekan ke-11 Liga 2 2025/2026 menjadi salah satu duel yang paling menyita perhatian. Bukan hanya karena tensi yang tinggi, tetapi juga karena alur dramatis yang terjadi hingga menit-menit terakhir. Dalam laga yang digelar di Stadion Gawalise Palu, Senin (17/11/2025), kedua tim harus puas berbagi angka setelah duel berakhir imbang 1-1. Namun, perjalanan menuju skor akhir tersebut jauh dari kata biasa.
Babak Pertama: Persipal Tampil Efektif, Persiba Balikpapan Tertekan
Sejak peluit awal dibunyikan, Persipal menunjukkan kepercayaan diri sebagai tuan rumah. Mereka tampil lebih rapi dalam membangun serangan dan memanfaatkan setiap celah di pertahanan Persiba. Tekanan demi tekanan yang mereka ciptakan akhirnya membuahkan hasil ketika Riski Boski mencetak gol pada menit ke-30.
Gol tersebut bukan hanya memberi keunggulan bagi Persipal, tetapi juga menambah ritme permainan mereka. Sementara itu, Persiba tampak kesulitan menemukan pola terbaik, terutama di sisi kreativitas serangan. Hingga turun minum, skor 1-0 tetap bertahan, dengan Persipal terlihat nyaman menguasai permainan.
Babak Kedua: Perubahan Drastis Persiba dan Munculnya Pahlawan Baru
Masuk babak kedua, Persiba Balikpapan benar-benar tampil beda. Sentuhan Muhammad Nasuha sebagai pelatih mulai terlihat melalui perubahan intensitas permainan. Mereka tak lagi menunggu, tetapi mulai agresif menekan lini belakang Persipal.
Sayangnya, kokohnya pertahanan tuan rumah membuat peluang-peluang Persiba sering kali mentah sebelum benar-benar membahayakan gawang. Namun, seperti pertandingan penuh drama lainnya, perubahan besar justru muncul saat semua orang mengira laga akan berakhir dengan kemenangan Persipal.
Di masa injury time, Takumu Nisihara tampil sebagai penyelamat. Penyerang asal Jepang itu sukses menyundul bola dan menyamakan kedudukan di menit 90+2. Gol ini langsung mengubah atmosfer pertandingan, Persiba kembali hidup, sementara Persipal panik mempertahankan angka.
Tak sampai di situ, drama semakin menjadi ketika wasit menunjuk titik putih bagi Persipal setelah mengecek VAR di menit 90+4. Laga yang sudah intens berubah menjadi momen hidup-mati bagi kedua tim. Beruntung bagi Persiba, kiper Havizd Muzaki tampil luar biasa dengan menggagalkan eksekusi penalti tersebut. Tindakan heroiknya seperti menjadi klimaks dari seluruh alur dramatis pertandingan.
Hasil yang Berarti Berbeda untuk Dua Tim
Pertandingan akhirnya ditutup dengan skor 1-1, tetapi rasa yang tersisa jelas sangat berbeda bagi kedua tim. Bagi Persiba Balikpapan, hasil ini terasa seperti kemenangan. Mereka pantas pulang dengan kepala tegak setelah menunjukkan mental kuat dan kedisiplinan di saat-saat penting.
Namun, bagi Persipal BU, hasil ini merupakan pukulan. Bermain di kandang, sempat unggul lebih dulu, dan mendapatkan penalti di menit akhir, tetapi tetap gagal meraih tiga poin. Mereka tetap terjebak di zona play-off degradasi, sementara Persiba kini mengantongi 11 poin dan masih bertahan di papan tengah.
Laga ini menjadi bukti bahwa sepak bola bukan sekadar soal kualitas, tetapi juga momentum, keberanian, dan mentalitas. Persiba membuktikan bahwa mereka tak pernah mati sebelum peluit panjang dibunyikan.






