Lintasbalikpapan.com, BANJARBARU – PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pengaturan Beban Kalimantan (UIP3B Kalimantan) bergerak cepat menangani gangguan pada jaringan transmisi jalur Trisakti – Seberang Barito yang terjadi pada Kamis (5/6). Gangguan disebabkan oleh insiden putusnya konduktor yang diduga akibat tertabraknya jaringan oleh kapal floating crane yang melintas di Sungai Barito.
Puluhan personel dari Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Banjarbaru langsung diterjunkan ke lokasi kejadian untuk melakukan penanganan dan perbaikan. Manajer PLN UPT Banjarbaru, Akhmad Fauzan, menjelaskan bahwa langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan lokalisir gangguan agar sistem kelistrikan tetap stabil.
“Alhamdulillah, dalam waktu kurang dari satu jam sejak kejadian, pasokan listrik kepada masyarakat Banjarmasin dan sekitarnya dapat kami normalkan kembali melalui manuver sistem,” ujar Fauzan.
Saat ini, PLN tengah mempersiapkan proses penggantian penghantar (konduktor) yang mengalami kerusakan. Proses ini dilakukan dengan tetap menjaga kontinuitas pasokan listrik melalui manuver jaringan yang telah direncanakan.
General Manager UIP3B Kalimantan, Riko Ramadhano Budiawan, menegaskan bahwa PLN mengutamakan keandalan sistem kelistrikan dan keselamatan infrastruktur ketenagalistrikan.
“Begitu menerima laporan gangguan, kami segera melakukan koordinasi lintas unit untuk memastikan langkah penanganan berlangsung cepat dan efektif. Respons cepat ini adalah bentuk komitmen kami dalam menjaga keandalan pasokan listrik di Kalimantan,” tegas Riko.
Lebih lanjut, Riko menyampaikan bahwa PLN akan berkoordinasi dengan otoritas pelayaran dan pihak terkait lainnya guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
“Kami akan melakukan evaluasi teknis terhadap jalur transmisi yang melintasi wilayah perairan. Keselamatan aset kelistrikan dan kelancaran pasokan listrik menjadi prioritas utama kami,” tambahnya.
PLN terus berkomitmen menjaga keandalan sistem transmisi serta memberikan layanan terbaik kepada seluruh pelanggan di wilayah Kalimantan dan Indonesia secara umum. (*)