Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Puluhan anak muda di Balikpapan mengikuti diskusi bertajuk “Pemilu 2024: Anak Muda Sebagai Penentu Masa Depan Bangsa”. Diskusi yang digelar oleh MudaMemilih.id itu berlangsung di salah satu kedai kopi di Jalan Ruhui Rahayu, Balikpapan Selatan pada Selasa (13/2/2024).
Dalam diskusi itu mengundang empat narasumber dari akademisi dan ketua organisasi kepemudaan di Balikpapan. Narasumber itu yakni Mangara Gultom selaku akademisi dari Universitas Balikpapan, Septianus Hendra Ketua GMKI Balikpapan, Muhammad Taufik Ketua PMII Balikpapan dan Ahril Ketua LMND Balikpapan.
Diskusi dengan konsep Ngopi Pintar itu bertujuan untuk memberikan edukasi kepada anak muda akan pentingnya peranan generasi muda dalam pemilu 2024 ini. Mangara Gultom menjelaskan mengenai konsep Trias Politica atau pemisahan kekuasaan negara yakni Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif untuk memberikan pemahaman kepada anak muda.
“Jadi idealnya anak muda itu harus memahami konsep bernegara,” katanya dalam pemaparannya.
Dia juga menjelaskan mengenai pentingnya kekritisan dalam diri anak muda. Terutama mengenai kepekaan melihat kondisi sosial di sekitar. Hal itu ia sebut sebagai bentuk mengawal pembangunan di Indonesia secara khusus di Kalimantan Timur. Apalagi dalam momentum pemilu ini.
“Anak muda harus peka dan kritis terutama melihat calon pemimpin nanti,” ujar akademisi itu.
Berpindah ke Hendra, Dia mengatakan bahwa peran pemuda dalam pemilu kali ini begitu penting. Berdasarkan data KPU, jumlah pemilih di dominasi oleh generasi muda yakni sebesar 55 persen. Bahkan di Balikpapan pun sebesar 59 persen adalah generasi muda.
“Itulah sebabnya anak muda perlu melihat dengan cermat pilihannya,” ujar Ketua GMKI Balikpapan saat memaparkan materi.
Selanjutnya, Taufik Ketua PMII Balikpapan. Dia mengatakan perlunya anak muda untuk mengawasi pesta demokrasi berjalan dengan jujur dan adil. Dia menyebut bahwa anak muda harus mampu mempertahankan integritasnya pada momen pemilu kali ini. Apalagi anak muda sebagai pemilih terbanyak.
“Harapannya kita menjadi pionir paling depan yang mengawasi pesta demokrasi ini,” jelasnya dalam pemaparan materi.

Pemaparan selanjutnya adalah Ahril. Dia menjelaskan bagaimana anak muda harus cerdas dalam melihat setiap visi dan misi yang di tawarkan oleh peserta pemilu. Hal itu karena akan membawa arah Indonesia selama lima tahun kedepan.
“Jangan sampai akhirnya kita merasa rugi karena salah dalam menentukan pemimpin,” tutur Ketua LMND Balikpapan saat memaparkan materi.
Setelah semua narasumber menyampaikan materinya, moderator membuka sesi tanya jawab. Prasetyo salah seorang pemuda Balikpapan, ia menanyakan terkait dengan tanggapan satu putaran dalam pemilu 2024 ini.
“Bagaimana tanggapan narasumber terkait dengan isu satu putaran dalam pemilu kali ini?. Tentu kan lebih menghemat anggaran dan efesien? Apakah itu bisa terjadi?,” Tanya Pras kepada narasumber.
Pertanyaannya itu di jawab oleh Hendra. Ia menyebut bahwa yang terpenting bukan terkait berapa putaran, akan tetapi seberapa adil dan jujur hasil pemilu kali ini. Sementara itu, Taufik mengatakan bahwa untuk anak muda harus selalu kritis dalam segala situasi dan kondisi perpolitikan. Terutama mengenai pemimpin yang akan di pilih.
Ahril juga memberikan jawabannya. Dia mengatakan bahwa yang terpenting adalah bagaimana anak muda menerawang dengan bijaksana setiap calon melalui visi misi yang di tawarkan.
Diakhir diskusi, para narasumber mengajak anak muda di Kaltim untuk memberikan hak suaranya dalam pemilu kali ini. Mereka berharap anak muda tidak golput. (*)