Lintasbalikpapan.com, PENAJAM – Dalam rangka penguatan sinergi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan berkolaborasi dengan Kodim 0913 Penajam Paser Utara, dan Pemerintah Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melaksanakan program tanam cabai.
Program ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Republik Indonesia dalam rapat koordinasi nasional pengendalian inflasi pada 31 Agustus 2023 silam yang kemudian diterjemahkan dalam gerakan tanam cabai serentak di wilayah kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, dimana salah satunya adalah program demplot cabai di Kabupaten Penajam Paser Utara.
“Program ini telah dilaksanakan sejak bulan September di lahan seluas 1 hektar milik Kelompok Tani Harapan Baru dengan jumlah bibit sebanyak 10 ribu bibit. Proses penanaman telah dilaksanakan selama 3 bulan oleh Poktan Harapan Baru yang juga merupakan kelompok tani binaan Kodim 0913 Penajam Paser Utara,” kata Kepala Perwakilan BI Balikpapan, R Bambang Setyo Pambudi dalam rilis yang diterima pada Rabu (29/11/2023).
Kemudian pada Selasa (28/11/2023) dilakukan kegiatan panen cabai bersama, yang dihadiri oleh Asisten Bidang Perekonomian Kabupaten Penajam Paser Utara, Bpk. Nicko Herlambang, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Bpk. R. Bambang Setyo Pambudi, Dandim 0913 Letkol Inf Arfan Affandi serta unsur Forkompimda di wilayah Kabupaten PPU. Kegiatan panen bersama ini merupakan wujud komitmen bersama seluruh stakeholder terhadap upaya pengendalian inflasi di daerah.
Dalam sambutannya, Asisten Perekonomian Kabupaten PPU mengapresiasi sinergi yang baik antara berbagai pihak dalam upaya pengendalian inflasi, khususnya komoditas cabai merah yang kerap menjadi komoditas penyumbang inflasi.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Balikpapan menyampaikan bahwa program ini diharapkan dapat berkontribusi dalam upaya pengendalian inflasi dari sisi ketersediaan pasokan.
“Hasil panen tersebut diharapkan dapat berkontribusi meredam harga cabai yang saat ini masih terpantau tinggi, sehingga pada akhirnya dapat menahan tekanan inflasi pada komoditas cabai, khususnya di Kabupaten PPU dan sekitarnya,” ujarnya.
Dalam rangkaian program GNPIP di Kabupaten PPU, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan bersinergi dengan Dinas Pertanian Kabupaten PPU juga memiliki klaster binaan komoditas bawang merah yaitu Kelompok Tani Karya Usaha di Desa Rintik, Kecamatan Babulu. Dalam upaya pengembangan klaster tersebut telah diterapkan demplot digital farming untuk meningkatkan produktivitas dan efektivitas petani dalam melakukan proses penanaman hingga panen. Beberapa instrumen digital farming yang dipasang dalam program tersebut diantaranya adalah sensor pH tanah, unsur hara serta sistem pengairan terotomatisasi.
“Melalui implementasi sistem digital farming tersebut, tercatat adanya kenaikan produktivitas panen dari 8 ton per hektare menjadi 9,5 ton per hektare,” ungkapnya.
Selain implementasi sistem digital farming, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan juga telah berkomitmen dalam upaya penguatan kapasitas dan produktivitas kelompok tani di wilayah Kabupaten PPU melalui berbagai program, diantaranya adalah sistem irigasi kabut, pembuatan sumur bor, pengembangan rumah penangkaran benih, fasilitasi pembuatan pupuk organik MA-11, serta pelatihan hilirisasi produk bawang merah.
“Diharapkan upaya pengembangan klaster pangan di wilayah Kabupaten PPU dapat menjaga level inflasi dari sisi supply, serta mewujudkan Kabupaten PPU sebagai salah satu daerah penghasil bahan pangan di Provinsi Kalimantan Timur,” pungkasnya. (*)