Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Wartawan memainkan peran kunci dalam memberikan informasi kepada masyarakat dan menjaga demokrasi dengan menyediakan laporan yang akurat dan independen. Namun, dalam era digital, wartawan dihadapkan pada sejumlah tantangan yang tidak ada sebelumnya.
Saat ini, wartawan dihadapkan dengan perubahan perilaku konsumen yang lebih suka mendapatkan berita melalui media sosial telah mengubah model bisnis media tradisional.
Media sosial mendorong wartawan untuk berkompetisi dalam memberikan berita secepat mungkin, yang bisa mengorbankan akurasi dan kedalaman dalam pemberitaan.
“Kehadiran media sosial dapat mengalihkan perhatian pembaca dari berita mendalam ke konten yang lebih singkat dan viral,” kata Wicaksono, mantan redaktur Tempo yang hadir sebagai pembicara dalam kegiatan Media Gathering dan Upskilling Bersama PT Kilang Pertamina Balikpapan (PT KPB) di Hotel Aloft Seminyak, Bali, pada 2 November 2023 lalu.
Meskipun berpotensi mencapai audiens yang lebih besar, lanjut Wicaksono, monetisasi. melalui media sosial sering kali rumit dan tidak menjamin pendapatan yang stabil.
Media sosial juga memungkinkan disinformasi dan misinformasi menyebar dengan cepat dan luas, mengancam integritas berita yang diverifikasi secara akurat.
Tidak hanya itu, kredibilitas sumber berita yang disajikan dapat diragukan karena media sosial sering menjadi platform untuk pendapat pribadi dan konten yang tidak terverifikasi. Karena berita di media sosial bisa diambil alih dan direkayasa ulang oleh pengguna lain, mengubah konteks dan narasi asli.
“Sulit untuk mengawasi dan mengendalikan konten yang diunggah di media sosial, termasuk konten yang melanggar etika atau hukum. Penggunaan informasi pribadi di media sosial bisa melibatkan masalah privasi dan etika dalam peliputan berita,” tuturnya.
Meski dihadapkan dengan tantangan, media juga masih memiliki peluang untuk meningkatkan kualitas berita dan informasi yang disajikan agar lebih menarik, yakni dengan memanfaatkan teknologi AI atau Artificial Intelligence, salah satunya dengan
menggunakan aplikasi ChatGPT.
Sejak diluncurkan pada November 2022, Chatbot yang dapat melakukan interaksi dengan penggunanya (manusia) tersebut dapat memberikan jawaban yang
logis ketika pengguna menanyakan sesuatu atau memberi perintah (prompt) untuk membuat sesuatu dalam bentuk teks.
Sehingga dapat membantu dalam menghasilkan ide-ide kreatif untuk cerita atau artikel berdasarkan topik yang diberikan.
“Wartawan dapat menggunakan ChatGPT untuk mencari informasi cepat dari berbagai sumber, mempercepat proses pengumpulan data untuk artikel atau laporan,” terangnya.
ChatGPT mampu berkomunikasi dalam 94 bahasa, memudahkan jurnalis untuk menerjemahkan naskah bahasa asing dan mengubah data kompleks menjadi konten
yang lebih mudah dipahami.
ChatGPT dapat membantu dalam merumuskan narasi yang kuat dan menarik untuk artikel, membantu PR mengkomunikasikan informasi dengan lebih efektif. Corporate Secretary PT KPB, Asep Sulaeman yang hadir, menyampaikan apresiasi atas dilaksanakan kegiatan ini sebagai salah satu upaya untuk membantu kemampuan jurnalis dalam menyajikan informasi ke masyarakat.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini, untuk membantu wartawan meningkatkan kemampuannya,” pungkasnya. (drh)