Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Aparat gabungan Bea Cukai Balikpapan dan Ditresnarkoba Polda Kalimantan Timur menggagalkan upaya penyelundupan narkotika jenis sabu dengan modus baru.
Seorang warga negara Malaysia berinisial AZ ditangkap di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan, Jumat malam (3/10/2025), setelah kedapatan membawa sabu seberat 1,034 kilogram yang dikemas dalam bentuk serbuk halus dan disembunyikan di dalam lipatan celana serta koper.
Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Yuliyanto, menjelaskan, modus ini merupakan pola baru yang digunakan jaringan internasional untuk mengelabui petugas bandara.
“Biasanya sabu berbentuk kristal, namun kali ini berbentuk serbuk halus. Cara ini diduga agar citra di X-ray tampak seperti benda biasa,” ungkapnya, Kamis (16/10/2025).
Sementara itu, Kepala KPP Bea Cukai Balikpapan, RM Agus Ekawidjaja, menceritakan kronologi penangkapan bermula saat penerbangan dari Malaysia tiba di Bandara SAMS Sepinggan sekitar pukul 19.10 WITA. Petugas X-ray mendeteksi adanya citra mencurigakan di dalam koper milik seorang penumpang pria.
“Pelaku menunjukkan gerak-gerik tidak biasa. Dari hasil observasi dan pemeriksaan mendalam, ditemukan empat paket sabu yang dibungkus rapi di dalam celana dan cover koper,” jelas Agus.
Bea Cukai kemudian berkoordinasi dengan BNNP Kaltim dan Ditresnarkoba Polda Kaltim untuk proses penangkapan dan pemeriksaan lanjutan.
Hasil pemeriksaan mengungkap bahwa AZ dijanjikan upah 2.000 Ringgit Malaysia untuk membawa paket sabu tersebut ke Balikpapan. Dalam keterangannya kepada penyidik, AZ juga mengaku pernah menjalankan aksi serupa pada Mei 2025 dengan jumlah sekitar satu kilogram, yang saat itu berhasil lolos dari pemeriksaan.
“Pelaku ini adalah kurir jaringan internasional yang sudah dua kali melakukan pengiriman. Kami juga tengah memburu seorang DPO yang diduga sebagai pengatur keberangkatannya dan penerima barang di Balikpapan,” tambah Yuliyanto.
Berhasilnya pengungkapan kasus ini, lanjut Yuliyanto, tak lepas dari kejelian petugas Bea Cukai membaca hasil X-ray dan sinergi antarinstansi dalam memperketat pengawasan jalur udara.
“Modus baru ini menunjukkan bahwa jaringan internasional terus berinovasi untuk mengelabui petugas. Karena itu, kerja sama lintas lembaga sangat penting untuk menjaga pintu masuk Indonesia dari ancaman narkotika,” tegasnya.
Barang bukti sabu seberat lebih dari satu kilogram kini diamankan untuk proses penyidikan di BNNP Kaltim. Polisi masih menelusuri identitas pengendali jaringan yang diduga berada di luar negeri. (yud)