Sasar Rumah Ibadah, Puskesmas Margo Mulyo Genjot Cakupan Cek Kesehatan Gratis

Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN — Puskesmas Margo Mulyo terus menggencarkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) sebagai upaya deteksi dini Penyakit Tidak Menular (PTM) pada masyarakat usia produktif. Tahun ini, strategi pendekatan berbasis komunitas di ruang publik dan rumah ibadah dinilai menjadi langkah efektif meningkatkan partisipasi warga.

Menurut Pemegang Program PTM Puskesmas Margo Mulyo, Andiah Murni, A.Md. Kep, pelaksanaan CKG tidak hanya dilakukan di fasilitas kesehatan, tetapi juga menyasar langsung titik berkumpul warga. Salah satu lokasi dengan respons paling tinggi adalah masjid dan gereja.

“Dari Maret sampai September kemarin kita lakukan screening kesehatan di usia produktif. Sasarannya ke masjid untuk laki-laki usia produktif, karena di sana banyak yang datang dan lumayan banyak yang mau screening,” ungkapnya pada Jum’at (21/11/2025).

Secara total, terdapat 55 titik pelaksanaan screening kesehatan, yang terdiri dari 45 lingkungan RT dan 10 rumah ibadah—meliputi 9 masjid dan 1 gereja. Pendekatan ini dianggap efektif karena warga cenderung lebih mudah dijangkau ketika kegiatan dilakukan di lokasi yang sudah menjadi bagian dari rutinitas mereka.

Program CKG menyasar warga usia 15 sampai 59 tahun dengan total target sebanyak 6.651 penduduk di wilayah Margo Mulyo. Hingga Oktober 2025, capaian pelaksanaan telah mencapai 5.580 peserta, atau sekitar 83 persen dari target.

Andiah menilai capaian tersebut menunjukkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemeriksaan kesehatan mulai meningkat. Deteksi dini dianggap krusial untuk mencegah komplikasi penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan gangguan metabolik lain yang sering tidak menimbulkan gejala awal.

Puskesmas Margo Mulyo berencana melanjutkan pola jemput bola ini pada tahun berikutnya, terutama di lokasi yang memiliki konsentrasi warga tinggi. Selain itu, edukasi kesehatan juga disisipkan dalam setiap kegiatan guna mendorong masyarakat melakukan pemeriksaan lanjutan secara rutin, baik di puskesmas maupun fasilitas kesehatan lainnya.

“Program ini cukup efektif untuk pencegahan dini,” tegas Andiah. “Harapannya masyarakat semakin sadar bahwa cek kesehatan bukan hanya dilakukan ketika sakit, tetapi untuk mencegah sejak awal.”

Dengan pendekatan kolaboratif bersama pengurus rumah ibadah dan perangkat lingkungan, program ini diharapkan mampu memperluas jangkauan layanan kesehatan dasar serta memperkuat budaya hidup sehat di masyarakat. (yad/ADV/Dinkes Balikpapan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *