Farikhah Revani, Petugas Loket Puskesmas Margo Mulyo: Dari Cita-Cita Masuk Pertamina hingga Menemukan Rumah di Dunia Kesehatan

Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN — Di balik lancarnya proses pelayanan di Puskesmas Margo Mulyo, ada peran penting petugas loket yang menjadi garda terdepan bertemu pasien. Salah satunya adalah Farikhah Revani, perempuan 24 tahun yang kini menjadi wajah pertama yang menyambut pasien di bagian pendaftaran.

Lulusan SD Negeri 005 Balikpapan Barat, SMP Negeri 9 Balikpapan, dan SMK Negeri 2 Balikpapan ini awalnya tidak pernah membayangkan akan bekerja di sektor kesehatan. Setelah lulus, ia mencoba melamar sebagai petugas loket ketika ada lowongan, dan di situlah perjalanan barunya dimulai.

“Ada lowongan habis lulus kerja, coba daftar terus kok cocok. Orang-orangnya enak,” tuturnya pada Jum’at (21/11/2025). Sebelum menjadi staf tetap, Farikhah sempat bekerja sebagai tenaga bantuan (naban). Keputusan itu juga didukung karena lokasi puskesmas dekat dengan rumahnya di Gunung Satu.

Cita-Cita Awal: Dunia Migas dan Kilang Pertamina
Farikhah mengaku sebenarnya bercita-cita bekerja di sektor energi. Pengalaman magang di Pertamina membuatnya terpikat dengan suasana kerja dunia perminyakan.

“Cita-cita saya dulu malah pengen masuk Pertamina. Lihat bos-bos di kilang itu keren banget,” katanya sambil tersenyum.

Namun meski tak mengikuti rencana awal, bekerja di bidang kesehatan justru memberinya kenyamanan baru. “Masuk dunia kesehatan itu ya senang. Nggak seperti orang bilang kayak stress gitu ternyata nggak,” ujarnya.

Tantangan di Garis Depan Pelayanan
Sebagai petugas loket, Farikhah menjadi pihak pertama yang berhadapan dengan keluhan, kebingungan, hingga amarah pasien. Tidak jarang emosi pasien tertuju padanya ketika mereka tidak memahami alur pelayanan.

“Kadang pasien yang nggak ngerti alur pasti marahnya ke kita. Pernah sampai ditunjuk-tunjuk, pas pasien pulang saya nangis,” ungkapnya.

Meski demikian, ia selalu berusaha profesional: “Saya tarik napas dulu, tenang, dan jelaskan masalahnya.”

Pasien dari Jarak Jauh dan Rasa Kekeluargaan
Di balik tekanan, Farikhah mengaku banyak momen yang membuatnya bertahan dan menikmati pekerjaannya. Salah satunya ketika melihat pasien datang dari tempat jauh hanya demi pelayanan puskesmas.

“Ada ibu-ibu dari jauh bela-belain kesini karena bilangnya enak pelayanannya. Pasien disini banyak juga dari Karang Joang sampai Manggar,” katanya.

Alasan lain adalah lingkungan kerja yang menurutnya tidak kompetitif secara negatif, justru saling mendukung. “Di sini itu kekeluargaan banget. Biasanya kan di dunia kerja itu pada bersaing, kalau disini malah saling membantu,” ujarnya.

Harapan ke Depan
Sebagai bagian dari tim pelayanan, Farikhah berharap Puskesmas Margo Mulyo terus berkembang tanpa mengubah budaya nyaman yang sudah terbangun.

“Semoga puskesmas makin bagus pelayanannya. Dan kalau bisa pimpinannya jangan diganti, karena sudah kekeluargaan banget,” harapnya.

Dimulai dari langkah spontan melamar pekerjaan, kini Farikhah Revani menjadi salah satu wajah penting dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Di balik meja loket, ia bukan sekadar mencatat data atau mengarahkan pasien — tetapi menjaga kesabaran, memberi senyum pertama, dan memastikan alur pelayanan berjalan dengan manusiawi.

Perannya membuktikan bahwa pelayanan publik bukan hanya soal tenaga medis, tetapi juga mereka yang berada di garis paling depan menyambut masyarakat. (yad/ADV/Dinkes Balikpapan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *