KKT Balikpapan Mulai Terapkan Elektrifikasi Alat Bongkar Muat, Dorong Efisiensi dan Ramah Lingkungan

Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – PT Kaltim Kariangau Terminal (KKT) Kota Balikpapan terus melakukan pembenahan operasional, salah satunya dengan menerapkan elektrifikasi pada alat bongkar muat. Tiga unit container crane yang sebelumnya menggunakan bahan bakar minyak (BBM) kini beralih ke tenaga listrik.

Asisten Manajer Hukum dan Humas KKT Balikpapan, Amiruddin, menjelaskan bahwa langkah elektrifikasi ini menjadi salah satu upaya efisiensi sekaligus mendukung transformasi perusahaan.

“Sekarang semua alat bongkar muat jenis container crane di KKT sudah berbasis listrik, tidak lagi menggunakan solar. Dengan begitu, pengeluaran operasional bisa lebih hemat sekaligus ramah lingkungan,” ujar kepada wartawan, Rabu (10/9/2025).

Meski begitu, Amiruddin mengakui sebagian besar alat pendukung bongkar muat lainnya, seperti head truck dan rubber tyred gantry (RTG), masih menggunakan BBM.

“Elektrifikasi yang ada sekarang baru tahap awal. Ke depan, kami berharap alat-alat operasional lainnya juga bisa mengikuti,” tambahnya.

Selain elektrifikasi, KKT juga memperkuat penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG). Pada Agustus lalu, perusahaan pelabuhan ini berhasil meraih sertifikat ISO terkait Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP).

“Alhamdulillah, sertifikat ISO ini menjadi bukti komitmen kami dalam mencegah praktik gratifikasi maupun penyuapan. Dari dulu memang tidak ada gratifikasi di KKT, dan kami ingin memastikan budaya itu terus terjaga,” jelas Amiruddin.

Sementara itu, terkait akses jalan menuju dan dari kawasan KKT, Amiruddin menyebut sudah ada tindak lanjut dari Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). “Selama ini, akses jalan menjadi kendala yang cukup menghambat kegiatan bongkar muat, baik dari sisi keselamatan maupun kelancaran transportasi. Mudah-mudahan tindak lanjut ini segera terealisasi,” harapnya.

Amiruddin menegaskan, sebagai terminal, KKT hanya berfungsi sebagai penyedia jasa bongkar muat, sementara volume barang yang masuk ditentukan oleh pengguna jasa. “Kegiatan bongkar muat di KKT sangat bergantung pada barang yang masuk. Kami hanya mengelola sesuai dengan operasional terminal,” pungkasnya. (yud)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *