Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN - Pemerintah Kota Balikpapan memperketat pengawasan lalu lintas hewan kurban yang masuk ke daerah jelang lebaran Idul Adha. Hal ini dilakukan, guna mencegah penyebaran penyakit hewan seperti Antraks, Lumpy Skin Disease (LSD) serta penyakit mulut dan kuku (PMK).

Walikota Balikpapan Rahmad Mas'ud mengatakan, bahwa menjelang lebaran Idul Adha, pihaknya akan melakukan pengawasan lalu lintas hewan kurban seperti sapi, kerbau, Kambing, dan domba

Ia menjelaskan, bahwa menjelang lebaran idul adha, hewan kurban akan meningkat. Sehingga perlu dilakukan koordinasi dan pengawasan dengan sejumlah instansi terkait untuk mencegah menyebarkan penyakit hewan.

Menurutnya, pengawasan hewan kuraban perlu dilakukan, hal itu untuk memastikan hewan kurban yang dikonsumsi oleh masyarakat Balikpapan, akan terjamin kesehatan dan layak untuk dikurbankan.

"Yang pasti hewan kurban yang masuk ke Balikpapan harus memiliki surat dari daerah asal, sehingga hewan yang diperjual belikan hewan kurban sehat dan layak untuk dikurbankan," ujar Rahmad kepada wartawan, Rabu (31/5/2023).

Sesuai aturan yang berlaku, hewan kurban yang diperjualbelikan harus mengantongi sertifikat dari daerah asal dan wajib dikarantina. Hal itu diterapkan agar hewan kurban yang masuk ke Kota Balikpapan tidak membawa penyakit.

"Untuk persiapan, kita siapkan seperti biasa sesuai ketentuan sapi-sapi yang masuk ke Balikpapan melalui dinas terkait harus dites kesehatan, jangan sampai ada sapi yang masuk membawa penyakit ke Balikpapan," terangnya.

"Seharusnya Sapinya dikarantina terlebih dahulu. Namun yang tahu berapa lama hewan kurban di karantina, hanya Balai karantina," pungkasnya. (drh)