
lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN - Pada bulan Desember 2022, Kota Balikpapan mengalami inflasi sebesar 0,20% (mtm), lebih tinggi dibandingkan bulan November 2022 yaitu sebesar 0,04% (mtm). Sementara secara tahunan, inflasi IHK Kota Balikpapan tercatat sebesar 5,51% (yoy), atau sama dengan inflasi nasional (5,51%-yoy) dan lebih tinggi dibandingkan Kalimantan Timur (5,35%-yoy). Inflasi tahunan Kota Balikpapan berada dalam rentang kendali yang stabil.
Inflasi pada bulan laporan disebabkan oleh kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau yang memberikan andil 0,20% (mtm). Inflasi pada kelompok ini didorong oleh kenaikan harga cabai rawit dan tomat di tengah penurunan hasil panen akibat curah hujan tinggi. Kenaikan juga terjadi pada komoditas telur ayam ras yang disebabkan oleh terbatasnya pasokan ayam petelur.
“Selain itu, inflasi juga terjadi pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan andil 0,03% (mtm) yang didorong oleh kenaikan harga komoditas emas perhiasan seiring dengan naiknya harga emas dunia,” kata Asisten Direktur, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Balikpapan, Mahdi Abdillah dalam keterangan rilisnya yang diterima pada Senin (2/1/2023).
Di sisi lain, beberapa komoditas makanan mengalami deflasi antara lain ikan layang dan minyak goreng di tengah pasokan yang masih memadai. Selain itu komoditas pakaian yaitu celana panjang jeans pria juga mengalami penurunan harga.
Ke depan, beberapa faktor yang diperkirakan masih akan memberikan tekanan inflasi, hdiantaranya adalah kondisi cuaca yang tidak menentu menyebabkan nelayan tidak melaut dan berpotensi menurunkan hasil tangkapan, komoditas rokok yang berpotensi mengalami kenaikan harga di tengah berlakunya kenaikan cukai rokok dan pencabutan PPKM yang berpotensi meningkatkan tarif tiket angkutan udara di tengah semakin meningkatnya mobilitas masyarakat.
Bank Indonesia bersama Pemerintah Daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan terus bersinergi dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi, antara lain melalui pelaksanaan program Pasar Murah dan Gerakan Pangan Murah yang dilaksanakan di bulan Desember.
“Selain itu, TPID juga menghimbau masyarakat untuk bijak berbelanja melalui surat edaran bijak berbelanja,” ujarnya.
Selanjutnya Bank Indonesia bersama TPID dan stakeholder terkait, senantiasa mendukung dan melaksanakan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) untuk menjaga inflasi tetap stabil dan dalam rentang kendali. (*)
LEAVE A REPLY