
Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Keluarga korban laka turunan Muara Rapak pada Rabu (24/5/2023) seolah tak menyangka bahwa adiknya yakni Ardie (47) tewas usai ditabrak truk bermuatan bahan makanan itu.
Suasana duka pun terlihat dari rumah duka yang berada di Jalan Borobudur I, RT 42 No 47 Kelurahan Muara Rapak, Balikpapan Utara pada Kamis (25/5/2023). Kedatangan jasad korban pun membuat keluarga dan tetangga banjir air mata.
Kabar tewasnya Ardie sempat mengejutkan sang kakak yakni Adi. Ia yang baru beranjak tidur mendapat kabar dari Ketua RT 42 bahwa adiknya tewas akibat kecelakaan di Turunan Muara Rapak.
“Saya pas lagi tidur didatangi Ketua RT, katanya si Ardie ada di rumah sakit. Saya bilang kenapa, ternyata ada warga yang bilang kalau dia meninggal karena kecelakaan di turunan Rapak, langsung kaget saya nggak nyangka,” kata Adi di rumah duka.
Adi menceritakan bahwa saat itu adiknya baru saja pulang kerja. Kemudian ia keluar rumah untuk membeli makan. Biasanya ia membeli nasi goreng yang berada di kawasan Muara Rapak, persis di dekat ruko yang ditabrak truk tersebut. Adi memang mengetahui adiknya kerap membeli makan usai pulang bekerja, lantaran Adi belum berkeluarga.
“Dia memang biasa keluar beli makan di nasi goreng Rapak situ kalau malam habis pulang kerja. Nah tadi dia keluar memang nggak ngomong. Jadi saya kaget pas begitu tahu adik saya korban laka di Rapak,” tuturnya.
Sosok Ardie memang dikenal baik dan mudah bergaul dengan siapapun. Ardie yang merupakan tenaga bantuan (naban) di Pertamina Patra Niaga Balikpapan juga dikenal sangat baik. Terlihat dari banyaknya pelayat yang datang merupakan kerabat Ardie. Mulai dari teman kerja, hingga mantan personel bandnya di Jogjakarta.
“Anaknya mudah dekat sama siapa aja mas, dia suka bantuin orang soalnya. Terus dia juga mantan anak band di Jogja, jadi sering reunian disini. Terus di kerjaannya juga nggak neko-neko dia, ya kerja terus pulang,” ujarnya.
Termasuk di lingkungan rumah, sosok Ardie terbilang aktif beribadah di masjid. Bahkan ia kerap mengikuti kegiatan sosial di lingkungannya termasuk kerja bakti.
“Aktif mas, dia rajin ibadah di masjid bawah sini. Dan baru kemarin dia itu bersihin di depan rumahnya sama keponakannya. Saya juga sempat ditegurnya sebelum kejadian itu,” kata Basri, Ketua RT 42.
Rencananya almarhum akan dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) kawasan Telindung, Balikpapan Utara setelah dhuhur.
“Padahal rencananya mau dimakamkan jadi satu di kuburan mama sama bapak di TPU KM 0,5 sini. Cuma karena kondisinya kan pakai peti sebab kepalanya kan hancur sebagian, jadi nggak bisa kalau dikuburkan pakai peti di sana (TPU KM 0,5) mau nggak mau di Telindung sini aja,” pungkasnya.
LEAVE A REPLY