Lintasbalikpapan.com – Menjelang putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Timnas Irak tengah di rundung masalah serius di sektor pertahanannya. Masalah ini bukan sekadar persoalan teknis sementara, melainkan krisis yang sudah berlangsung lama dan belum juga menemukan solusi permanen. Kondisi tersebut membuka peluang besar bagi Timnas Indonesia untuk memanfaatkan celah saat kedua tim bertemu pada Oktober 2025 mendatang.
Timnas Irak Krisis di Posisi Bek Kanan
Sektor yang paling mendapat sorotan adalah posisi bek kanan. Dalam beberapa laga terakhir, pelatih Irak, Graham Arnold, terpaksa merombak formasi dengan menempatkan pemain yang bukan spesialis di posisi tersebut. Saat menghadapi Hong Kong pada agenda FIFA Matchday September 2025. Misalnya, Arnold memainkan Frans Putros, yang sejatinya seorang bek tengah untuk mengisi pos bek kanan.
Hal serupa terjadi ketika Irak melawan Thailand. Posisi bek kanan di isi Sherko Karim, pemain yang lebih sering beroperasi sebagai gelandang serang atau winger kiri di level klub. Situasi ini membuat sisi pertahanan Irak terlihat rapuh, mudah ditembus, dan rentan dijadikan sasaran serangan lawan.
Pelatih asal Australia itu kini tengah berusaha keras menemukan sosok ideal untuk mengisi kekosongan di sektor bek kanan. Media asal Timur Tengah, Winwin, melaporkan bahwa setidaknya ada lima nama yang sedang dipertimbangkan Arnold untuk mengisi posisi tersebut. Pemain yang di pilih harus memiliki kemampuan bertahan solid sekaligus daya jelajah tinggi karena peran bek kanan di Irak kerap di tuntut membantu serangan.
Arnold diperkirakan akan mengambil keputusan final sebelum pengumuman resmi daftar pemain Irak untuk menghadapi Indonesia dan Arab Saudi pada Oktober 2025. Namun, dengan waktu yang semakin dekat, eksperimen yang di lakukan masih menimbulkan tanda tanya besar terkait konsistensi pertahanan Irak.
Peluang Besar untuk Timnas Indonesia di Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
Situasi ini tentu menjadi angin segar bagi Timnas Indonesia. Krisis yang di alami Irak dapat menjadi titik lemah yang bisa di eksploitasi, khususnya oleh winger-winer terbaik yang di miliki skuad Garuda. Nama-nama seperti Ragnar Oratmangoen, Stefano Lilipaly, Yance Sayuri, hingga Beckham Putra Nugraha bisa menjadi senjata utama dalam menyerang dari sisi kiri lapangan.
Dengan kecepatan, kreativitas, dan kemampuan individu para pemain tersebut. Lini pertahanan Irak yang rapuh di sisi kanan dapat menjadi pintu masuk untuk menciptakan peluang emas. Jika strategi ini di eksekusi dengan baik, Timnas Indonesia berpotensi besar memberikan kejutan pada pertandingan yang akan di gelar 12 Oktober 2025 mendatang.
Pertandingan ini bukan hanya soal adu taktik. Tetapi juga soal siapa yang lebih cepat membaca kelemahan lawan dan menjadikannya keuntungan di lapangan.