Lintasbalikpapan.com – Ajang Liga Europa musim 2025/26 menjadi sorotan publik sepak bola Indonesia setelah dua bek naturalisasi Timnas, Calvin Verdonk dan Dean James, tampil sejak menit awal bersama klub masing-masing. Keduanya memainkan peran penuh selama 90 menit pada laga perdana, Kamis (25/9/2025) malam waktu setempat. Namun, nasib yang mereka alami di lapangan justru berlawanan, Verdonk sukses membantu Lille meraih kemenangan, sedangkan James harus menerima kekalahan bersama Go Ahead Eagles.
Calvin Verdonk Main 90 Menit Bantu Lille Raih 3 Poin
Berlaga di Stadion Pierre-Mauroy, Calvin Verdonk tampil konsisten saat Lille mengalahkan Brann dengan skor 2-1. Data statistik memperlihatkan kontribusinya yang seimbang antara bertahan dan membangun serangan. Tercatat empat tekel sukses, tiga clearance, tiga duel udara dimenangkan, serta empat intersepsi berhasil ia bukukan.
Tak hanya itu, akurasi umpan mencapai 80 persen dari total 66 percobaan menjadi indikator penting bagaimana Verdonk turut menjaga ritme permainan. Lille sendiri tampil dominan dengan penguasaan bola 55 persen dan 17 peluang yang tercipta. Termasuk dua gol yang dicetak Hamza Igamane dan Olivier Giroud.
Performa tersebut menegaskan bahwa Verdonk bukan sekadar pelapis. Melainkan figur bek kiri modern yang tenang, disiplin, dan berperan vital dalam transisi tim. Bagi Timnas Indonesia, hal ini menjadi angin segar mengingat posisi bek kiri kerap menjadi titik lemah dalam beberapa tahun terakhir.
Dean James Main 90 Menit, Tapi Go Ahead Eagles Tumbang
Berbeda dengan Verdonk, Dean James harus puas melihat timnya, Go Ahead Eagles, tumbang 0-1 dari FCSB di Stadion De Adelaarshorst. Gol cepat David Miculescu pada menit ke-13 menjadi penentu. Meskipun secara permainan Eagles tampil lebih dominan dengan penguasaan bola mencapai 74 persen.
James sendiri mencatat dua tekel, dua clearance, satu intersepsi, serta lima kali recovery bola. Namun, kontribusinya dalam mendukung serangan belum terlihat maksimal. Dengan tujuh tembakan tepat sasaran yang gagal berbuah gol, tumpulnya lini depan menjadi faktor utama kekalahan ini. Meski begitu, kepercayaan pelatih yang tetap menurunkannya penuh selama 90 menit menunjukkan bahwa James masih memiliki peran strategis dalam struktur permainan tim.
Kehadiran dua pemain yang rutin tampil di Liga Europa memberi dimensi baru bagi Timnas Indonesia. Verdonk menghadirkan opsi bek kiri dengan gaya bertahan kokoh dan distribusi bola stabil. Sedangkan James menawarkan stamina dan energi untuk mendukung serangan.
Meski hasil pertandingan berbeda, pengalaman bermain di level Eropa jelas akan memperkaya kedewasaan taktik keduanya. Dengan intensitas kompetisi yang tinggi, baik Verdonk maupun James berpotensi menjadi aset penting bagi skuad Garuda. Dalam menghadapi turnamen internasional mendatang.