Lintasbalikpapan.com, SAMBOJA– Aktivitas pertambangan Ilegal menjadi biang kerok terjadinya banjir yang melanda permukiman warga di Kelurahan Sungai Seluang, Samboja, Kutai Kartanegara.
“Memang banjir kali ini, sangat berbeda dengan banjir yang sudah pernah sebelumnya. Ketinggian air mencapai 50 hingga 70 cm,” kata Camat Samboja Damsik
Ia menjelaskan, salah satu penyebab banjir di wilayah Samboja adanya penambangan Batu Bara ilegal. Padahal pihaknya telah melakukan normalisasi untuk mengatasi permasalahan banjir tersebut.
“Jadi meski kami telah melakukan normalisasi di beberapa titik di wilayah Samboja, tetap saja banjir di Samboja tidak bisa kita atasi selama tambang ilegal ini masih ada,” terangnya ketika diwawancarai wartawan, Senin (27/5/2024).
Ia menjelaskan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pemkab Kukar untuk melakukan normalisasi lagi, di beberapa titik di Samboja untuk mengantisipasi banjir di kemudian hari.
“Nantinya kami dan pihak koramil dan polsek akan melaporkan ke Pemkab, bahwa masih adanya penambangan liar di wilayah samboja. Alhamdulillah saat ini banjir di Samboja sudah sudah mulai surut,” tuturnya.
Dia meminta agar aparat terkait bisa segera turun tangan untuk bisa mengatasi adanya penambang ilegal di wilayah Samboja. Mengingat penyebab banjir di wilayah Samboja adalah akibat adanya tambang ilegal.
“Kami tidak pernah memberikan izin kepada penambang tersebut, pihaknya juga tidak tahu dari mana asal penambang ilegal tersebut. Sebab setiap kami melakukan pengecekan mereka (penambang ilegal) tidak berada di tempat. Namun, ketika kita pergi mereka kembali melakukan aktifitasnya. (Djo)