Atasi Kemacetan, Pemkot Berencana Bangun Akses Jalan Khusus Angkutan Berat

Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan mulai melakukan kajian untuk membangun jalan khusus bagi angkutan berat. Hal ini dilakukan sebagai langkah untuk mencegah adanya angkutan berat yang masuk di kawasan perkotaan.

“Kita akan lakukan rekayasa lagi agar lalu lintas angkutan berat dari kawasan Balikpapan Timur ke Utara itu bisa langsung, walaupun saat ini sudah ada jalan tol dari KM 13 ke kawasan Manggar,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Balikpapan Adwar Skenda Putra ketika diwawancarai wartawan, di Balai Kota, Senin (5/2/2024).

Ia menjelaskan, bahwa pembuatan jalan alternatif itu dilakukan dengan melakukan peningkatan atau membangun jalan baru.

Rencana ini, lanjut dia, dilakukan untuk mengurangi masalah kemacetan yang sering terjadi terutama ketika pagi dan sore hari, ketika jam berangkat dan pulang kerja.

“Jadi dulu itu, perusahaan swasta adanya di Timur, sehingga orang-orang itu membuat rumah di timur tapi semenjak tahun 2015 kantor-kantor itu berpindah ke wilayah utara. Sehingga terjadilah crossing kalau pagi dan sore, orang kalau pagi turun dari Timur ke Utara dan kalau sorenya orang dari Utara ke Timur,” terang pria yang akrab disapa Edo.

Ia menjelaskan, adapun ruas jalan yang akan dilakukan peningkatan seperti  jalan dari stadion Batakan ke KM 11, kemudian dari Teritip ke kilometer 23, dan ada beberapa ruas jalan yang saat ini juga sedang dilakukan oleh kajian dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk dilakukan peningkatan jalan.

Menurut Edo, hal ini merupakan salah satu upaya dari pemerintah untuk mengatasi masalah kemacetan sekaligus mengantisipasi agar angkutan berat tidak masuk ke wilayah perkotaan.

Kedepannya, memang angkutan berat itu sudah tidak masuk lagi ke wilayah perkotaan, semuanya angkutan yang masuk harus menggunakan kendaraan engkel. Sehingga kedepannya nanti juga  perlu dibangun terminal angkutan barang, agar tidak semua kendaraan besar itu masuk ke wilayah perkotaan.

“Namun persoalannya saat ini adalah pelabuhan Semayang itu masih dipergunakan untuk bongkar muat barang, tapi nanti kalau semuanya sudah masuk ke KM 13 atau ada pelabuhan baru, kendaraan berat itu tidak akan lagi masuk ke wilayah perkotaan,” pungkasnya. (drh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *