Lintasbalikpapan.com – Mengatur keuangan faktanya merupakan gaya hidup yang harus dipaksa untuk dilakukan. Dalam menjalani hidup tentu selalu berhubungan terus dengan kondisi keuangan kita sehari-hari. Tak ayal, keuangan menjadi salah satu faktor penting dalam esensi kehidupan. Oleh sebab itu, dibutuhkan keahlian atau referensi untuk mengatur sedemikian rupa agar tetap mapan, stabil, dan pastinya semua kebutuhan dalam kehidupan terpenuhi dengan baik.
Banyak sekali formula untuk mengatur keuangan secara efektif dan efisien, terlebih dalam agama Islam ada aturan terkait hal ini yang harus dipahami dengan baik. Luangkan kesempatan untuk menyisihkan keuangan kita untuk menabung, berinvestasi, sampai menabung pahala di akhirat dengan cara bersedekah. Seperti termaktub dalam Al-Quran surat Al-Isra ayat 26 dan 27, yang di dalamnya menjelaskan: “Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan, dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Rabbnya.” Untuk memahami bagaimana cara mengatur keuangan secara Islam, simak paparan di bawah ini.
Sumber pendapatan yang halal
Islam mengajarkan untuk mencari pendapatan yang halal. Kehalalan adalah faktor utama mencari rezeki agar terdapat berkah yang luas di dalamnya. Apalagi dalam Islam juga mengajarkan untuk memberikan makanan yang halal kepada keluarga. Dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 168 disebutkan: “Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.”
Prioritaskan untuk bersedekah
Dalam Islam, setelah mendapatkan penghasilan dianjurkan untuk mengutamakan sedekah. Ada pesan yang baik di balik ketentuan ini, tentunya dampaknya sangat baik untuk kesehatan jasmani dan rohani seseorang. Dengan mendahulukan sedekah, hidup terasa lebih berkah. Dalam Q.S. Al Baqarah ayat 254 disebutkan: “Wahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari ketika tidak ada lagi jual beli, tidak ada lagi persahabatan, dan tidak ada lagi syafaat. Orang-orang kafir itulah orang yang zalim.”
Sempatkan untuk menabung
Dalam Islam penghasilan kita pun ada baiknya disisihkan untuk ditabung. Anjuran menabung ini diriwayatkan Rasulullah melalui hadis Bukhari: “Simpanlah sebagian dari harta kamu untuk kebaikan masa depan kamu, karena itu jauh lebih baik bagimu.” (H.R Bukhari). Pengelolaan keuangan kita untuk ditabung akan memberikan dampak manfaat. Faktanya jika ada tabungan akan menyelamatkan saat kesusahan di lain hari. Tak hanya itu, menabung akan menumbuhkan sifat mandiri karena tidak ketergantungan terhadap orang lain.
Menerapkan gaya hidup hemat
Selain menabung dan bersedekah, Islam juga mengajarkan untuk menerapkan gaya hidup hemat dalam mengelola keuangan. Dalam QS. Al-Furqon: 67 disebutkan: “Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.”
Hindari berutang
Islam pun mengajarkan untuk menghindari kebiasaan berutang. “Barang siapa utang uang kepada orang lain dan berniat akan mengembalikannya, maka Allah akan luluskan niatnya itu; tetapi barangsiapa mengambilnya dengan niat akan membinasakan (tidak membayar), maka Allah akan merusakkan dia.” (Riwayat Bukhari).
Begitulah cara mengatur keuangan dalam Islam yang tentunya banyak sekali manfaatnya jika kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Semua kebiasaan yang baik yakinlah akan berdampak baik dalam kehidupan kita.