Home Kesehatan Kaltim Targetkan Bebas Stunting 2024, Sekda ; Perlu Kolaborasi

Kaltim Targetkan Bebas Stunting 2024, Sekda ; Perlu Kolaborasi

SHARE
Kaltim Targetkan Bebas Stunting 2024, Sekda ; Perlu Kolaborasi

lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) menargetkan bebas dari kasus stunting pada tahun 2024 mendatang. Untuk itu perlu kolaborasi antar seluruh pihak demi mencapai target tersebut. 

Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni saat membuka Rapat Koordinasi dan sosialisasi usaha kesehatan sekolah (UKS) serta launching pelajar penting (Peduli Stunting) di Hotel Grand Senyiur Balikpapan, Jumat (4/11/2022).

"Rakor terkait UKS tahun ini dibarengi dengan peduli stunting. Ini harus dikenali dari sekarang terkait bahaya stunting. Kolaborasi juga sangat penting. Sehingga target Provinsi Kalimantan Timur bebas stunting tercapai pada tahun 2024" kata Sri Wahyuni. 

Wanita berjilbab itu mengapresiasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim termasuk kepala sekolah serta para guru yang peduli stunting. 

Dia berharap melalui Rakor tersebut saling memberikan informasi dengan tujuan menetapkan dan memantapkan peran dan tanggung jawab dinas serta instansi terkait tergabung dalam tim pembina dan tim teknis UKS Provinsi Kaltim Tahun 2022.

"Salah satu fokus kita adalah memaksimalkan pendidikan kesehatan melalui UKS. Ini penting dilakukan karena sekolah merupakan bagian dari tatanan masyarakat, siswa dan semua pihak di sekolah adalah satu kesatuan komunitas yang perlu dibina dari segi kesehatan," ucapnya.

Untuk itu, peran penting guru seluruh sekolah melalui UKS bisa disinergikan dalam memberikan pemahaman kepada generasi muda dengan peduli stunting.

"Karakter milenial memang beda, dibutuhkan penyesuaian. Di era sekarang kita lah (tenaga pendidik) yang harus menyesuaikan dengan karakter pelajar, tanpa mengurangi rasa empati dan hormat murid terhadap gurunya. Pemberdayaan kreatifitas para siswa perlu digali dan diarahkan," ungkapnya.

Sri Wahyuni melanjutkan, setiap sekolah perlu memiliki UKS yang punya kepedulian terhadap stunting. Tujuannya untuk memberi informasi perihal bahaya stunting.

"Peran guru dan murid saat ini adalah mereka yang mengantarkan adik adiknya menuju indonesia emas. Perlu diingat dan dicatat mereka yang belajar mengenai stunting jangan sampai  justru melahirkan stunting itu jadi bener benar bisa mereka pahami," pungkasnya.