LINTASBALIKPAPAN - Duh, wacana kenaikan iuran BPJS Kesehatan sepertinya benar terjadi. Hal ini dialami oleh salah seorang peserta BPJS Kesehatan cabang Balikpapan bernama Lia Sari (33) yang telah merasakan pembayaran iuran BPJS kelas tiganya dua kali lipat dari sebelumnya. Dimana pada Senin lalu (2/9/2019) Lia membayar iuran bulanannya sebesar Rp153 ribu untuk tiga orang. 

"Iya mas, saya kaget kok dua kali lipat. Biasanya saya cuma bayar Rp 79 ribu aja untuk tiga orang," katanya.

Saat itu Lia melakukan pembayaran di Indomaret, Jalan Soekarno Hatta KM 5. Lia yang mengetahui wacana kenaikan iuran BPJS tersebut lantas segera melakukan pembayaran. Betapa terkejutnya Lia ketika bukti pembayaran menunjukkan satu periode pembayarannya dikenakan biaya sebesar Rp 153 ribu untuk tiga orang. Padahal Lia merupakan peserta BPJS yang taat pada iuran bulanan dan tidak pernah terkena denda.

"Saya biasa memang bayar di Indomaret. Pas saya tahu ada wacana kenaikan biaya saya pergi bayar. Loh kok saya bayarnya sudah naik, makanya saya kira wacana kenaikan itu sudah benar terjadi. Saya nggak kena denda kok, saya tiap tanggal 10 saya bayar terus. Ini ada buktinya juga kok," terangnya.

Lia lantas mempertanyakan apa yang dialaminya, hanya saja ia belum sempat menanyakannya kepada pihak BPJS Kesehatan cabang Balikpapan lantaran kesibukannya. Warga Jalan Giri Rejo, KM 15, Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara ini lantas menyayangkan kejadian ini. Dirinya merasa dirugikan atas kejadian yang dialaminya itu.

"Harusnya itu kan bisa untuk dua bulan saya bayar.  Dari tagihannya saya diminta segitu, makanya saya heran. Kalau begini saya merasa dirugikan," pungkasnya.

Sementara itu dikonfirmasi kepada salah satu Staf Komunikasi Publik BPJS Kesehatan cabang Balikpapan, Yoga Oskariyandi mengatakan yang bersangkutan membayarkan iurannya lebih dari satu bulan. Peserta tersebut nantinya tidak harus membayarkan iurannya lagi pada bulan depan. Namun Yoga mengaku heran atas bukti pembayaran yang menyebutkan hanya satu periode. Pihaknya akan melihat hal tersebut melalui databasenya terlebih dahulu.

"Iya belum tahu juga itu gimana, harus di cek dulu di database kita mas. Besok saya cek," ungkapnya. (min)